PHM Terima Sertifikat ISO, Sistem Manajemen untuk Keberlanjutan Bisnis


Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebagai operator Wilayah Kerja (WK) Mahakam, mengumumkan bahwa perusahaan menerima sertifikasi ISO 22301:2019.

Penyerahan sertifikat ISO 22301:2019 BCMS ini dilakukan dalam sebuah acara secara daring, pada Rabu (10/02) kemarin.

General Manager PHM, Agus Amperianto, mengatakan ISO 22301:2019 BCMS ini adalah versi terbaru yang berlaku di WK Mahakam.

Pada 2015 WK Mahakam memperoleh sertifikasi pertama ISO 22301:2012 untuk 4 lokasi kerja.

Kemudian pada tahun 2018, sertifikasi itu dikukuhkan atas nama PT Pertamina Hulu Mahakam.

Disebutkannya, PHM mencatatkan milestone baru dengan menerima Sertifikasi ISO 22301:2019 untuk empat lokasi kerja.

Yaitu Jakarta Head Office (JHO), Balikpapan Base Office (BBO), Senipah Peciko South Mahakam (SPS) dan Handil Central Processing Area (HCA).

“Kami sedang mempersiapkan agar sertifikasi ini juga diperluas ke lapangan-lapangan lain di WK Mahakam,” kata Agus dalam siaran persnya, Kamis (11/2/2021).

Sertifikasi ISO 22301:2019 BCMS ini merupakan upaya PHM dalam menjaga kesinambungan pengiriman produk minyak dan gas bumi, serta kegiatan lain yang diprioritaskan.

Sekaligus meminimalkan konsekuensi keuangan, hukum, reputasi, dan material lainnya pada saat terjadi gangguan operasi dalam skala besar.

Setali tiga uang, Kepala Divisi Penunjang Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas, Bagus Bina Edvantoro, menyambut gembira atas capaian ini.

SKK Migas mensyaratkan agar setiap kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) memiliki Rencana Tanggap Darurat dan Manajemen Krisis, termasuk di dalamnya Business Continuity Plan, yang dievaluasi secara teratur.

Sertifikasi ISO 22301:2019 ini merupakan pelaksanaan ketentuan Pedoman Tata Kerja tentang Pengelolaan Kesehatan, keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan di Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

“Proses sertifikasi ISO 22301:2019 BCMS sebagai bentuk upaya korporasi dalam menjaga keberlangsungan produksi minyak dan gas bumi untuk mewujudkan visi SKK Migas memproduksikan minyak 1 juta barel per hari di tahun 2030,” jelas Bagus.

Untuk diketahui, sertifikasi ISO 22301:2019 merupakan standar yang mengukur kemampuan perusahaan dalam proses recovery, resume, dan restore pada fase post incident menggunakan Business Continuity Management System (BCMS).

BCMS ini berperan penting, untuk menentukan strategi dan solusi, supaya aktivitas perusahaan dapat kembali berjalan normal. Standar ISO 22301:2019 BCMS ini juga menilai kapasitas perusahaan dalam memenuhi kewajiban dan kapabilitas bisnisnya.

Bahkan di masa terjadinya keadaan kahar/force majeure, termasuk keadaan pandemi berkepanjangan seperti yang kita alami saat ini.

QFS Indonesia merupakan salah satu Badan Sertifikasi ISO, Akan membantu Bisnis dan Organisasi Anda dalam menerapkan dan tersertifikasi ISO dengan proses mudah

Mau Proses Sertifikat ISO dengan Proses Mudah, Valid Absah Plus bisa dapat Dokumen Pendukung ISO serta Pelatihan ISO ?
Untuk lebih lanjut, silahkan hubungi kami.