Tahun ini Pengusaha Kontruksi Gigit Jari


Ketua Gabungan Pengusaha Kontruksi (Gapensi) Kalimantan Selatan, Ir H Edy Suryadi mengungkap hingga bulan Mei 2020 ini baru sekitar 30 persen kontraktor, pengusaha penyedia barang dan jasa serta konsultan  yang melakukan registrasi ke organisasinya.

Menurutnya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya memasuki bulan April saja jumlahnya sudah diangka 70 persen lebih tetapi sekarang jauh menurun.

“ Jumlah anggota Gepensi Kalsel  yang saat ini aktif 800 an, kalau hanya 30 persen berarti baru ada 240  yang melakukan rigestrasi sampai bulan Mei ini,” jelasnya seraya menambahkan jika keseluruhan lebih dari 1000 anggota.

Dikatakan Edy, persolan yang saat ini menimpa pengusaha kontruksi adalah anggaran pembangunan  yang banyak dialihkan untuk penanganan wabah covid-19.

“Selain belum keluarnya anggaran untuk proyek, adanya pemotongan anggaran serta pembatalan proyek itulah yang terjadi. Banyak dari anggota Gapensi yang tidak memperoleh pekerjaan tahun ini dan ujung-ujung hanya gigit jari,’ ucapnya, Minggu (17/5) sore saat berbicang dengan wartaniaga.com melalui sambungan WhatsApp.

Melihat kondisi ini, dirinya juga memaklumi karena bukan saja persoalan wabah ini saja, namun dukungan pemerintah juga dianggapnya sangat kecil kepada pengusaha daerah.

Ia menambahkan, gairah para pengusaha lokal juga makin menurun mengingat kurangnya dukungan dari pemerintah daerah. Ini terlihat dari jumlah anggota yang masih aktiv melakukan regestrasi setiap tahunnya makin  menurun.

Hemat, Edy harusnya pemerintah memperhatikan pengusaha lokal, baik dimusim pandemi atau tidak karena pengusaha lokal akan bertanggung jawab secara moral terhadap infrastruktur yang dibangunnya.

Untuk itu, katanya pemerintah harusnya membuat Peraturan Gubernur untuk pengusaha daerah dan konsekuen memberikan fasilitas pekerjaan terhadap mereka.

“  Sebaiknya pemerintah juga memberikan prioritas fasilitas kreditiInvestasi kepada pengusaha lokal seluas luas nya   agar mereka bisa  kembali bergairah. Khusus bank BUMD , tdk terkecuali juga bank BUMN atau BUMD daerah lain,” ujarnya.

Edy juga mengharapkan pemerintah lebih selektif menerima pengusaha atau calo yang berada di belakang pengusaha luar. “ Banyak informasi negatif yang kami terima terkait soal pengusaha luar daerah ini,” tandasnya.

Bagian akhir, pria yang selalu tampil rapi ini meminta pemprov menjalin kerjasama dengan asosiasi dan organisasi untuk sama-sama membangun Banua dan mengembalikan kepercayaan pengusaha lokal.

QFS Indonesia merupakan salah satu Penyedia Badan Sertifikasi ISO, Akan membantu Bisnis dan Organisasi Anda dalam menerapkan dan tersertifikasi ISO dengan proses mudah

Mau Proses Sertifikat ISO dengan Proses Mudah, Valid Absah Plus bisa dapat Dokumen Pendukung ISO serta Pelatihan ISO ?
Untuk lebih lanjut, silahkan hubungi kami