Tenaga kerja dapat diartikan sebagai orang yang bisa menciptakan barang atau jasa dalam memenuhi proses produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri ataupun masyarakat. Imbalan yang diberikan atas hasil kerja merka diatur berdasarkan undang-undang dan dibayarkan pada akhir bulan tutup buku. Tenaga kerja itu sendiri sebagian umum disebutkan sebagai orang yang dapat bekerja dengan baik.
Rancangan kerja adalah bagian dari kegiatan manajemen. Tujuan diadakannya rancangan kerja agar dapat menjadikan setiap pekerja mempunyai pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan sosial dan teknis sekaligus. Seperti halnya kegiatan manajemen lainnya, desain pekerjaan juga mempunyai pendekatan khusus yang perlu diperhatikan oleh manajer SDM yaitu:
- Pendekatan Manusia
- Pendekatan Karakteristik Pekerjaan
- Pendekatan Teknik
Tiga pendekatan ini adalah pendekatan yang berbeda, namun semuanya menunjuk pada faktor yang perlu dipertimbangkan seperti minat, efisiensi, produktivitas, motivasi, semua ini penting untuk desain pekerjaan yang efektif.
Rancangan kerja disusun sedemikian rupa sehingga terjadi ekspansi dalam arah horizontal. Ekspansi tersebut diartikan sebagai penambahan tugas kepada para pekerja. Dengan penambahan tugas diharapkan variasi bentuk pekerjaan dapat tercipta sehingga pekerja tidak merasakan kebosanan. Selain itu, pekerja atau karyawan juga diarahkan untuk menciptakan keahlian-keahlian baru dengan tidak memfokuskan pada satu keahlian tertentu secara berlebihan. Pada penyusunan rancangan kerja juga harus diperhatikan komposisi yang tepat tantara penggunaan mesin dan tenaga kerja manusia.
Dalam penyusunan rancangan kerja setidaknya akan ditemui dua jenis hambatan, yakni hambatan teknis dan hambatan sosial. Hambatan teknis merupakan rancangan semua tugas yang fleksibel dari sudut pandang kriteria teknis. sedangkan Hambatan Sosial ialah sekelompok pekerjaan yang menitikberatkan kepada hal yang berbau sosial psikologi dan pekerja sosial. Untuk itu, terdapat beberapa alat bantu yang sering digunakan, antara lain:
- Bagan proses aliran / flow
- Bagan proses kelompok/ gang process chart
- Bagan pekerjaan mesin / worker machine chart
Manajemen mutu adalah perangkat yang digunakan sebuah organisasi, institusi, badan usaha atau perusahaan untuk memastikan tercapainya target mutu tertentu. Setiap unsur produksi yang bekerja, diawasi dalam setiap tahapan terkait tugas dan tanggung jawabnya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi manajemen mutu ialah manajemen, tenaga kerja, produk, peralatan kerja dan fasilitas, serta bahan baku.
Pengelolaan kualitas suatu organisasi, perusahaan ataupun badan usaha sangat ditentukan oleh sistem manajemen mutu yang digunakan. Implementasi manajemen mutu menentukan arah kebijakan dan perencanaan keseluruhan operasional suatu entitas.
Manajemen mutu mempunyai 3 komponen utama yaitu :
- Pengendalian Mutu
- Jaminan Mutu
- Perbaikan Mutu
Manajemen mutu dalam suatu perusahan ditujukan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Hal ini penting untuk menjaga tingkat kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan menjaga nama baik perusahaan. Selain itu, dengan implementasi manajemen mutu yang baik, standar kerja dalam perusahaan menjadi meningkat seiring dengan pertumbuhan motivasi para pekerjanya.
Evaluasi terhadap sistem manajemen mutu yang digunakan sangatlah diperlukan untuk menentukan perbaikan atau peningkatan terhadap sistem manajemen mutu itu sendiri. Untuk dapat meningkatkan manajemen mutu terdapat beberapa kriteria sebagai berikut:
Perbaikan dari hasil yang diperoleh pasar untuk perbaikan reputasi, volume penjualan dan peningkatan harga jual.
Biaya yang dapat ditekankan dengan meningkatkan produktivitas karyawan, penurunan biaya pekerjaan ulang dan sisa bahan baku.
Sumber : Kompasiana
QFS Indonesia merupakan salah satu Badan Sertifikasi ISO, Akan membantu Bisnis dan Organisasi Anda dalam menerapkan dan tersertifikasi ISO dengan proses mudah
Mau Proses Sertifikat ISO dengan Proses Mudah, Valid Absah Plus bisa dapat Dokumen Pendukung ISO serta Pelatihan ISO ?
Untuk lebih lanjut, silahkan hubungi kami.