Pengelola Borobudur Jadi Panutan Sistem Antisuap

PT TWC Borobudur, Prambanan serta Ratu Boko menerima sertifikat SNI ISO 37001: 2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). implementasi sistem ini berguna untuk memastikan keterbukaan perusahaan.

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya berkata implementasi SMAP ini pada dasarnya dimulai pada 17 Februari sesuai arahan Menteri BUMN. Tetapi, PT TWC menjadi yang pertama mengaplikasikan sistem ini.

“Hari ini kan sosialisasi serta kick off. Ini berarti bagi saya untuk memulai mengaplikasikan SMAP. Jika pengumuman menteri itu diterapkan 17 Februari, namun TWC ini yang pertama. Pada tingkat perusahaan SMAP ini penting apalagi negara. Nah saat ini untuk tingkat perusahaan dari BUMN dulu,” tutur Bambang saat memberikan sertifikat SNI ISO di panggung tertutup Ramayana Ballet Prambanan, Jumat (13/3/2020).

Penetapan SNI SMAP, lanjut Bambang, sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017. Dalam Instruksi Presiden tersebut, BSN mendapat amanah untuk melakukan Aksi Inisiasi Sertifikasi Sistem Anti Korupsi.

Pengelola Borobudur Jadi Role Model Sistem Anti SuapPT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko menerima sertifikat SNI ISO 37001:2016 (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Salah satu perusahaan yang sangat fokus menerapkan SNI SMAP adalah PT TWC. “Kami sangat mengapresiasi dan mendorong TWC yang peduli terhadap penerapan standar. TWC layak menjadi role model untuk perusahaan di sektor pariwisata,” katanya.

Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono mengatakan penerapan beberapa standar tersebut guna mendukung upaya transformasi kelembagaan dan proses bisnis menjadi Indonesia Heritage Management Corporation (IHMC).

“Oleh karenanya, PT TWC pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020, perusahaan telah mencanangkan proses sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) guna mendukung proses kematangan sistem administrasi melalui Enterprise Resource Planning (ERP) yang telah diterapkan,” ujar Edy.

Edy menjelaskan, celah suap biasanya muncul saat proses pengadaan. Namun, pihaknya telah memutus mata rantai suap itu dengan memasukkan semua vendor dalam satu sistem.

“Vendor itu ada di satu sistem, jadi dari awal sampai akhir terpantau. Selain itu kami juga menerapkan pembayaran non tunai. Jadi akan sangat sulit untuk melakukan suap karena semua sudah terpantau,” tegasnya.

QFS Indonesia merupakan salah satu Penyedia Badan Sertifikasi ISO, Akan membantu Bisnis dan Organisasi Anda dalam menerapkan dan tersertifikasi ISO dengan proses mudah

Mau Proses Sertifikat ISO dengan Proses Mudah, Valid Absah Plus bisa dapat Dokumen Pendukung ISO serta Pelatihan ISO ?
Untuk lebih lanjut, silahkan hubungi kami