Pendidikan Itu Investasi Masa Depan


Ranah perusahaan rintisan di bidang teknologi finansial atau fintech semakin bertumbuh selama beberapa tahun terakhir. Ranah ini juga semakin merambah berbagai aspek kehidupan masyarakat, dengan memberikan pinjaman dan akses finansial di bidang lebih spesifik.

Salah satunya adalah Pintek yang secara khusus menjadikan pendidikan sebagai bidang yang menjadi fokusnya. Hal ini menjadi pembeda utama Pintek jika dibandingkan dengan startup fintech lainnya, seperti yang diungkapkan Co-Founder dan Direktur Utama Pintek Tommy Yuwono.

“Pintek itu ialah perusahaan fintech yang bergerak dibidang pinjam meminjam online, peer to peer lending. Kami jadi perantara antara peminjam dengan obyek pinjaman. Fokus Pintek sendiri untuk menjembatani kebutuhan pinjam meminjam untuk kebutuhan pendidikan,” jelas Tommy.

Pintek menawarkan pinjaman pendidikan yang terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu pinjaman untuk siswa atau orang tua murid, student loan atau pintek student, serta pinjaman kepada institusi pendidikan ataupun perusahaan penyedia barang pendidikan atau Pintek institution.

Berdiri sejak tahun 2018, dan sudah terdaftar di OJK, dan didirikan oleh Tommy dan rekannya, Ioann Fainsilber. Tommy dan Ioann sempat bekerja di perusahaan yang sama sebelum mendirikan Pintek. Pintek saat ini telah memiliki 82 pegawai.

Terfokus pada ranah pendidikan, Tommy menyebut Pintek mengusung pendekatan berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan di ranah fintech yang terfokus pada kebutuhan pinjaman konsumtif konvensional.

Pendekatan ini tidak menitikberatkan sekadar pinjaman, namun juga investasi untuk masa depan. Pintek tidak menawarkan produknya dengan metode umum secara langsung kepada konsumen, melainkan dengan memperkenalkannya terlebih dahulu kepada sekolah.

Dengan demikian selain sebagai pihak yang bisa meminjam dana di Pintek, sekolah juga menjadi jembatan untuk memperkenalkan layanan finansial ini kepada orang tua murid yang membutuhkan.

Karenanya, Tommy menyebut juga penting untuk membangun kepercayaan tidak hanya dengan masyarakat secara umum tapi juga dengan institusi pendidikan. Tommy juga menyebut bahwa metode ini bisa dibuat khusus untuk pendidikan jika didukung oleh implementasi teknologi, sehingga model ini dapat berjalan dan scalable.

Sementara itu di awal kehadirannya, Pintek juga tidak lepas dari tantangan dan kendala, dengan tantangan terbesar adalah meraih kepercayaan masyarakat Indonesia yang tergolong baru menyoal layanan finansial teknologi terutama di bidang pendidikan.

Masyarakat Indonesia dinilai Tommy cukup terbuka untuk menerima dan mencoba layanan baru yang memang sesuai dengan kebutuhan mereka, dan pendidikan kini telah menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi masyarakat.

Meskipun demikian, awal kehadiran Pintek di Indonesia juga diwarnai dengan ketidakpercayaan dari masyarakat, terlebih pada tahun tersebut Indonesia tengah mengalami sejumlah insiden perusahaan pinjaman bohong atau bodong.

Hal ini memperberat langkah awal Pintek sebagai perusahaan baru, karena menyebabkan masyarakat mempertanyakan kredibilitas perusahaan, termasuk dalam hal keamanan data. Butuh waktu, namun Tommy menyebut pihaknya secara konsisten terus menyosialisasikan penawaran serta manfaat dari layanan Pintek, serta semakin mempererat kerjasama dengan institusi pendidikan, terutama sekolah.

Keamanan data juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi Pintek di awal kemunculannya, namun Pintek berupaya menjawab kekhawatiran masyarakat ini dengan menjelaskan bahwa layanannya telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta telah mendapatkan sertifikasi ISO 27001.

“Kami pasti lakukan upaya pencegahan insiden tersebut, dengan teknologi, dan pengujian dan backup rutin untuk menjaga keamanan data dari nasabah, juga data pengguna kami.”

Sebagai informasi, Sertifikasi ISO/IEC 27001 di bidang Sistem Manajemen Keamanan Informasi untuk Layanan ‘P2P Lending merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi internasional berdasarkan analisis risiko terhadap informasi yang dimiliki oleh perusahaan.

Sementara itu, pemilihan fokus di bidang pendidikan pada layanan Pintek dijelaskan Tommy dilatarbelakangi oleh penilaian bahwa bidang ini memiliki peluang besar, mengingat demografi Indonesia didominasi oleh usia muda yang membutuhkan pendidikan untuk mendukung diri dan ekonomi Indonesia di masa depan.

Pemilihan bidang ini juga dilandasi oleh pengalaman pribadi Tommy yang juga sempat mengalami kesulitan pendanaan untuk meneruskan pendidikannya. Berkaca dari pengalaman tersebut, Tommy berharap Pintek dapat membantu siswa untuk mendapatkan akses pendanaan sehingga dapat menyelesaikan pendidikan mereka.

Untuk tahun 2021, Pintek mengaku akan terus menyosialisasikan produk pinjaman yang ditawarkannya kepada pemberi pinjaman, serta lebih terfokus pada kebutuhan pendidikan, mengingat tahun ini pandemi juga masih belum usai dan banyak masyarakat yang terkena dampak.

Karenanya, Pintek melakukan berbagai penyesuaian dalam layanannya untuk membantu guna memberi keringanan kepada peminjam serta untuk semakin meyakinkan pemberi pinjaman soal keamanan.

“Kita juga menyesuaikan produk dengan kebutuhan institusi pendidikan. Kita juga mempersiapkan teknologi kami untuk semakin cepat dan semakin ramah, semakin mudah digunakan untuk masyarakat indonesia.”

Melalui Pintek, Tommy berharap membantu pemerataan akses pendanaan pendidikan untuk seluruh masyarakat Indonesia, sehingga Indonesia dapat menjadi pemimpin di ranah pendidikan di dunia, serta pendidikan dapat dinikmati dan membawa manfaat untuk seluruh masyarakat indonesia.

QFS Indonesia merupakan salah satu Badan Sertifikasi ISO, Akan membantu Bisnis dan Organisasi Anda dalam menerapkan dan tersertifikasi ISO dengan proses mudah

Mau Proses Sertifikat ISO dengan Proses Mudah, Valid Absah Plus bisa dapat Dokumen Pendukung ISO serta Pelatihan ISO ?
Untuk lebih lanjut, silahkan hubungi kami.