Laba Bersih Solusi Bangun Indonesia Meroket 30,44%


PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) membukukan laba bersih pada akhir tahun lalu sebesar Rp 650,98 miliar. Laba bersih ini mengalami peningkatan meskipun perekonomian dipengaruhi pandemi Covid-19.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Jumat (19/2), laba tahun berjalan perseroan meningkat 30,44% dibandingkan dengan periode 31 Desember 2019 yang mencatatkan sejumlah Rp 499,05 miliar. Namun demikian, pendapatan perseroan turun 8,59% menjadi Rp 10,10 triliun dari periode sama di tahun 2019 sebesar Rp 11,05 triliun.

Penurunan pendapatan tersebut diperoleh dari segmen semen yang menurun 3,85% menjadi Rp 9,24 triliun akhir tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 yang tercatat Rp 9,61 triliun. Segmen beton pun juga turun 0,39% menjadi Rp 659,76 miliar dari sebelumnya Rp 1,09 triliun.

Kemudian, segmen agregat juga mengalami penurunan menjadi Rp 80,78 miliar atau turun 53,04%  dari periode sama tahun 2019 yang tercatat Rp 172,05 miliar. Segmen jasa kontruksi lainnya juga terpangkas 27,27% menjadi Rp 126,38 miliar dari sebelumnya Rp 173,77 miliar.

Lebih lanjut, beban pokok pendapatan diperoleh sebesar Rp 7,12 triliun atau turun 12,85% dari periode 31 Desember 2019 yang mencatatkan sejumlah Rp 8,17 triliun. Laba kotor perseroan mengalami peningkatan 3,47% menjadi Rp 2,98 triliun dari sebelumnya Rp 2,88 triliun.

Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan tercatat besar hingga akhir tahun 2020 Rp 977,89 miliar, meningkat 139,90% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang membukukan Rp 407,61 miliar.

Secara total aset, perseroan per 31 Desember 2020 meraih sebesar Rp 20,73 triliun, mengalami peningkatan 5,98% dari 31 Desember 2019 yakni Rp 19,56 triliun. Sedangkan total liabilitas sebesar Rp 13,17 triliun, naik 4,68% dari semula Rp 12,58 triliun dan total ekuitas naik 8,30% menjadi Rp 7,56 triliun dari sebelumnya Rp 6,98 triliun.

Sebelumnya, Solusi Bangun Indonesia atau SBI bersama induk usahanya PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menandatangani perjanjian kemitraan (partnership agreement) dengan Taiheiyo Cement Corp. Aksi ini menandakan rencana Taiheiyo mengakuisisi 15% saham SBI kian dekat.

Penandatanganan perjanjian kemitraan terlaksana pada 8 Desember. Aksi ini merupakan realisasi dari kesepakatan awal untuk melakukan kerjasama strategis antara para pihak melalui suatu perjanjian kemitraan dengan Taiheiyo. Perjanjian ini sudah bersifat definitif.

Sekretaris Perusahaan Solusi Bangun Indonesia Andika Lukmana mengatakan, untuk proses selanjutnya setelah perjanjian kemitraan masih didiskusikan secara intensif oleh para pihak. “Hal ini sebagai kelanjutan dari memorandum of understanding (MoU) yang pernah disampaikan sebelumnya,” jelas dia kepada Investor Daily.

Sesuai rencana, tujuan perjanjian kemitraan adalah meningkatkan kinerja dan kompetensi para pihak yang terlibat dalam kerjasama yang meliputi berbagai bidang usaha, seperti produksi semen dan produksi turunannya. Produk tersebut termasuk batu kapur, lingkungan hidup, bahan bangunan, dan kolaborasi perdagangan semen serta penelitian dan pengembangan.

Manajemen SBI mengharapkan, kemitraan strategis ini dapat meningkatkan posisi perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun, Manajemen SBI diperkirakan masih menyusun sejumlah dokumen atas rencana penerbitan saham baru, yang nantinya akan diserap oleh Taiheiyo Cement.

QFS Indonesia merupakan salah satu Badan Sertifikasi ISO, Akan membantu Bisnis dan Organisasi Anda dalam menerapkan dan tersertifikasi ISO dengan proses mudah

Mau Proses Sertifikat ISO dengan Proses Mudah, Valid Absah Plus bisa dapat Dokumen Pendukung ISO serta Pelatihan ISO ?
Untuk lebih lanjut, silahkan hubungi kami.