Kontraktor Lokal Makin Kesulitan Mengikuti Lelang Proyek Pemerintah Daerah

Pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi) semakin kesulitan mengikuti lelang proyek pemerintah.

Pimpinan Gapensi Kotim Muhammad Shaleh mengatakan, banyak kontraktor lokal mengeluh. Mereka kesulitan ikut tender proyek pemerintah daerah. Lantaran dari hari ke hari ketentuan serta persyaratan lelang semakin memusingkan para kontraktor. Misalnya, kewajiban menyediakan tenaga ahli terus meningkat.

Shaleh menuding, persyaratan itu mempersulit kontraktor lokal sehingga pekerjaan pemerintah lebih banyak digarap kontraktor dari luar daerah. Gapensi menyayangkan ulah oknum di pemerintahan yang mempersulit kontraktor lokal.  Shaleh menyebutkan oknum pejabat tidak  berpihak kepada pengusaha lokal.

Persoalan ini pun telah diadukannya kepada anggota DPRD Kotawaringin Timur.  Menanggapi keluhan Gapensi, Anggota Komisi III Riskon Fabiansyah  menyatakan bahwa  Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menjelaskan bahwa pengadaan barang /jasa harus memberikan nilai manfaat dan peningkatan peran usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah serta mendorong pemerataan ekonomi daerah.

“Melihat aturan tersebut sudah seharusnya Pemkab Kotim mengeluarkan kebijakan guna memberikan kesempatan untuk para kontraktor lokal dalam ikut serta membangun daerahnya,” kata Riskon.

Dia menegaskan, jangan sampai Pemkab Kotim melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat aturan-aturan yang justru mempersulit kontraktor lokal dalam rangka turut serta membangun daerahnya. Menurut Riskon, saat ini banyak persyaratan yang dikeluarkan oleh Pemkab Kotim  melalui PPK yang terlalu rumit dan cenderung mempersulit kontraktor lokal.

“Banyak syarat tenaga ahli yang dibutuhkan untuk mengikuti lelang. Ini salah satu keluhan dari pengusaha,” kata Riskon.

Menurutnya, pemerintah daerah wajib memberdayakan  kontraktor lokal untuk mengerjakan proyek pemerintah daerah. Bukan justru memprioritaskan kontraktor dari luar daerah yang notabenenya membawa tenaga kerja dari luar daerah.

“Kita berharap ini jadi perhatian kepala daerah untuk mengeluarkan kebijakan yang mengakomodir kontraktor lokal sehingga mereka bisa turut membangun Kotim guna mewujudkan kotim yang hebat dan lebih maju,” tandasnya.

QFS Indonesia merupakan salah satu Penyedia Badan Sertifikasi ISO, Akan membantu Bisnis dan Organisasi Anda dalam menerapkan dan tersertifikasi ISO dengan proses mudah

Mau Proses Sertifikat ISO dengan Proses Mudah, Valid Absah Plus bisa dapat Dokumen Pendukung ISO serta Pelatihan ISO ?
Untuk lebih lanjut, silahkan hubungi kami