Suasana kantor kelompok kerja Unit Pelayanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Pandeglang, saat didatangi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) PB Pandeglang dan para penguasaha kontraktor, satu persatu ruangan ULP didatangi Kadin dan pengusaha kontraktor.
Kedatangan menduga oknum ULP memonopoli dan menyalahgunakan wewenang, terkait enam proyek paket lelang relokasi Puskesmas, yang masing-masing senilai Rp6 miliar.
Situasi memanas saat Kadin dan pengusaha, bertemu salah seorang pegawai ULP yang menangani salah satu proyek Puskesmas senilai enam milyar rupiaj tersebut, salah seorang pengusaha kontraktor pun sampai menendang kursi yang ada di ruangan tersebut.
Mereka merasa tidak puas dengan hasil yang sudah ditetapkan ULP tersebut, pasalnya banyak kecurangan dan kebohongan yang dilakukan pihak ULP.
Ketua Kadin PB Pandeglang, Raden Deden Hertandi mengatakan, ia bersama para pengusaha yang melayangkan penawaran, terkait proyek tersebut merasa tidak puas, karena diduga Pokja ULP tidak transparan.
Salah satunya terkait penunjukan pemenang lelang, yang diketahui dimenangkan oleh salah satu perusahaan yang sebelumnya sudah diblacklist.
Selain itu, Kadin mempertanyakan waktu On The Spot atau OTS terhadap perusahaan yang memenangkan proyek tersebut, karena dalam waktu satu hari, Kadin menilai mustahil untuk menyelesaikan OTS.
Kadin PB Pandeglang meminta evaluasi ulang terhadap proyek lelang tersebut, dan transparan dalam semua prosesnya, jika tuntutannya tidak ditanggapi, akan ada tindakan selanjutnya bersama para pengusaha lebih banyak lagi.
QFS Indonesia merupakan salah satu Penyedia Badan Sertifikasi ISO, Akan membantu Bisnis dan Organisasi Anda dalam menerapkan dan tersertifikasi ISO dengan proses mudah